Kendaraan Umum Untuk Dunia Lebih Baik


Global warming menjadi isu global yang selalu diangkat mengenai keadaan bumi sekarang ini dikarenakan seluruh yang ada di bumi mengalami dampaknya tanpa terkecuali. Tidak hanya manusia yang merasakan semakin panasnya lingkungan karena suhu rata-rata bumi yang terus naik, tumbuhan dan hewan pun merasakan dampaknya. Beberapa jenis tumbuhan dan hewan bahkan terancam punah karena perubahan iklim yang terjadi. Manusia juga merasakan dampaknya melalui bencana alam banjir dan siklus musim yang tidak menentu.

Perubahan iklim yang terjadi sebenarnya merupakan efek gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer. Gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfir bumi kemudian memerangkap panas yang seharusnya dilepaskan ke luar atmosfir bumi. Selain menyebabkan suhu rata-rata bumi semakin naik, gas rumah kaca juga menyebabkan rusaknya lapisan ozon yang mengancam kelangsungan hidup di muka bumi. Jika dibiarkan terus menerus, lapisan ozon bisa rusak dan tidak akan ada lagi kelangsungan hidup di muka bumi ini. Maka dari itu, produksi gas rumah kaca harus segera dikurangi.

Salah satu gas rumah kaca adalah karbon dioksida (CO2) yang banyak dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil sendiri di Indonesia ini lebih banyak oleh kendaraan bermotor. Bahkan, tingkat konsumsinya tiap tahun makin meningkat. Keadaan inilah sungguh sangat riskan mengingat pembuangan gas CO2 harus diminimalisir. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2010 jumlah sepeda motor yang berada di Indonesia sendiri sekitar 61.000.000 buah. Bayangkan, berapa banyak gas karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer setiap harinya jika seluruh sepeda motor tersebut berada di jalanan setiap harinya. Jumlah tersebut belum ditambah dengan kendaraan bermotor lainnya seperti mobil pribadi, truk, dsb. Untuk itu, hal yang dipikirkan adalah cara untuk mengurangi penggunaan kendaran bermotor di Indonesia ini.

Sebagai salah penghuni bumi yang memiliki kewajiban untuk menjaga keseimbangan lingkungan, semua pihak harus terlibat dalam rangka mengurangi produksi gas karbon dioksida. Salah satu cara yang paling gampang untuk kita tempuh adalah dengan menggunakan angkutan umum untuk bepergian. Dengan menggunakan angkutan umum seperti bus atau kereta api tentu akan mengurangi produksi gas rumah kaca. Bayangkan saja jika di suatu daerah terdapat angkutan umum yang dapat mengangkut 2.000 orang setiap hari, maka sama saja dengan mengurangi sekitar 1.500 sepeda motor atau sekitar 800 mobil di jalanan.Tentu saja keadaan ini banyak mengurangi emisi karbon dioksida. Kita sudah sangat membantu menjaga kelestarian lingkungan kita. Selain itu, kita juga menghemat energi bakar fosil yang jumlah produksi beserta cadangannya terus mengalami penurunan.

Untuk membantu berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan dunia, sudah patutnya pemerintah turut serta memfasilitasi kendaraan umum dengan sebaik-baiknya. Pemerintah harus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk menyediakan kendaraan umum dengan jumlah yang memadai dan mengakomodasi rute yang banyak menjadi tujuan orang. Selain itu, pemerintah juga harus meningkatkan kenyamanan para pengguna jasa kendaraan umum dengan cara memastikan keadaan kendaraan angkutan umum tetap berkualitas dan dalam kondisi baik. Pemerintah harus membantu pemilik angkutan umum untuk melakukan perawatan moda transportasi yang ada. Di sisi lain, keamanan kendaraan juga harus benar-benar dijaga. Jangan sampai ada premanisme di lingkungan halte, stasiun kereta api, dan tempat-tempat lainnya serta meminimalisir jumlah calo tiket di sekitar terminal dan pencopet di dalam kendaraan umum. Namun, penyedia jasa transportasi juga jangan melupakan pentingnya pelayanan pelanggan (customer service) yang baik. Jika hal-hal tersebut dipenuhi, tentu orang tidak akan berpikir dua kali untuk menggunakan transportasi umum yang ada.

Di sisi lain, demi memaksimalkan pengurangan emisi gas karbon, pemerintah melalui BUMN PT. PERTAMINA harus bekerja untuk menemukan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Dengan menggunakan kendaraan umum yang berbahan bakar alternatif ramah lingkungan seperti hidrogen dan bio solar, tentu emisi gas karbon yang dihasilkan semakin sedikit. Namun, banyak kendaraan yang menggunakan bahan bakar alternatif akhirnya kembali menggunakan bahan bakar minyak karena susahnya mendapatkan bahan bakar alternatif tersebut. PERTAMINA selaku BUMN pengolah energi bahan bakar di Indonesia memegang peran yang sangatlah penting untuk mengatasi masalah tersebut. Perusahaan milik negara tersebut harus mampu menyediakan bahan bakar alternatif yang mudah didapatkan dan dalam jumlah yang cukup memadai.

Jika semua langkah di atas berhasil di tempuh, banyak keuntungan yang dapat diperoleh di samping keberhasilan kita dalam menyelamatkan bumi dari perubahan iklim dan dalam langkah penghematan energi. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh antara lain, mengurangi jumlah kendaraan bermotor di jalan raya sehingga dapat membantu mengatasi masalah kemacetan. Selain itu, banyak tenaga kerja yang terserap dalam penyediaan jasa transportasi yang berkualitas.

Saatnya kita menggunakan kendaraan umum demi bumi kita!!!

Referensi :

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=17&notab=12 diakses pada 3 Desember 2012

Leave a comment